Maka dari itu, tak heran jika Indonesia disebut sebagai negara paling kaya. Salah satu contoh kecilnya adalah keberagaman alat musik tradisional berikut ini.http://www.satujam.com/alat-musik-tradisional/
Angklung
Bedug
Gamelan
Calung
Kacapi
Sasando
Talempong
Sampe
Alat musik tradisional sampe dalam bahasa lokal suku Dayak bisa diartikan yaitu “memetik menggunakan jari”. Cara menggunakan alat musik tradisional sampe yaitu awal mula senar-senar sampe diselaraskan dengan menggunakan perasaan pemetiknya.
Mengapa hal ini dilakukan? Karena sampe merupakan alat musik yang berfungsi untuk menyatakan perasaan seseorang. Oleh karena itu nada yang dihasilkan steam senar-senar akan berbeda setiap orang.
Sampe juga alat musik yang berfungsi untuk menyatakan perasaan, baik itu perasaan riang gembira, kerinduan, rasa sayang, bahkan rasa sedih berduka. Pada zaman dahulu sampe dimainkan siang hari dan malam hari yang didalamnya terkandung makna.
Jika sampe dimainkan pada waktu siang hari, biasanya irama yang dihasilkan alat musik ini menyatakan perasaan gembira dan suka ria. Sedangkan apabila sampe dimainkan pada waktu malam hari biasanya akan menghasilkan irama yang bernada syahdu, sedih dan sendu.
Triton
Tifa
Saluang
Accordion
Kolintang
Dalam bahasa daerah setempat bermakna, ajakan “Mari kita kerjakan TONG TING TANG” yaitu : ”Mangemo kumolintang”. Ajakan itu pada akhirnya beralih jadi kata kolintang supaya gampang dilafalkan oleh orang-orang.
Gendang Melayu
Gengceng
Serunai
Serune Kalee
Aramba
Doli
Bende
Gambus Jambi
Tehyan
Tuma
Iadolado
FU
Gendang Panjang
Bonang Barung
Untuk jenis gendhing bonang ini dimainkan sebagai pembuka gendhing(menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan medampingi alur lagu gendhing.
Cengceng Bali
Japen
Katambung
Kuriding
Ganda
Ganda yaitu alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi juga disebut dengan nama “Kanda”. Alat musik ini merupakan jenis alat musik pukul seperti gendang namun memiliki ukuran lebih kecil dan lebih ramping dibanding dengan Gendang Jawa.
Ganda ini juga mempunyai bunyi yang hampir sama dengan gendang kecil yang berasal dari provinsi lainnya. Cara memainkan alat musik ini tidak sulit, cukup dengan memukul bagian kulit di ujung kayunya saja.
Tutuba
Geso-geso
Alat musik tradisional geso-geso ini terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang diberi dawai. Untuk membunyikan dawai yaitu dengan cara digesekan menggunakan alat khusus yang terbuat dari bilah bambu dan tali sampai akhirnya mengeluarkan suara yang khas. Alat musik ini menghasilkan nada sesuai dengan tekanan jari.
Talindo atau Popondi
Talindo atau popondi ini dimainkan secara tunggak sesudah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu luang para remaja. Kata Tolindo merupakan sebutan yang berasal dari daerah Bugis, sedangkan untuk kata Popondi merupakan sebutan dari daerah Makasar.
Alat musik ini mempunyai bentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang memiliki tumpuan pada sebuah tempurung kelapa, pada bagian ujungnya terdapat 1 buah senar dan alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik.
Lalove
Pada awalnya alat musik lalove ini tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang hanya orang tertentu saja yang bisa menggunakannya. Karena untuk beberapa orang jika memainkan alat musik ini dan mendengarkan suara lalove ini spontan kerasukan oleh mahluk halus loh.
Alat musik tradisional ini biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional Balia (ritual penyembuhan pada suku Kaili Sulawesi Tengah).
Santu
Panting
Alat musik tradisional panting ini ada sejak abad ke-18 dan masih berbentuk sederhana bersamaan dengan berkembangnya sendratari Japin. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipetik atau yang biasa disebut dengan memanting.
Bentuk alat musik ini seperti gitar namun ukuranya lebih kecil. Bagian badan panting terbuat dari kayu rawali, batang nangka kayu pulantan dan sebagainya. pada bagian bodinya yang memiliki rongga ditutup menggunakan kulit, bisa juga dengan papan triplek, selanjutnya diberi tali senar.
Kemudian setelah berkembang lebih maju, alat musik tradisional panting biasa dikolaborasikan dengan jenis alat musik lainya seperti babun, rebab atau biola, agung dan suling bambu.
Kecapi
Jika kamu ingin memainkan alat musik ini membutuhkan latihan khusus supaya bisa memainkan alat musik ini dengan penuh penghayatan. Biasanya saat melakuak kegiatan latihan dilakukan di alam yang terbuka agar bisa menyatukan rasa dan jiwa sang pemetik kecapi.
Suara yang dihasilkan dari alat musik ini dapat menenangkan jiwa para pendengarnya dan bisa membawa suasana alam khas suku Sunda.
Keso
Puik puik Sulawesi Selatan
Puik puik adalah alat musik tradisional yang datang dari Sulawesi Selatan dan cara memainkanya yaitu dengan cara ditiup. Alat musik ini terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut serta di bagian pangkalnya ada pipa sebagai penghasil nada.
Bentuk serta nada yang dihasilkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini pada umumnya nyaris sama juga dengan alat musik tradisional serunai dari Minang serta selompret dari Betawi. hanya saja ada sedikit perbedaan pada pangkal serta ukiran yang ada di bagian badan alat musik itu.
Pangkal pada puik puik terbuat dari lempengan logam. pipa itu membuahkan nada yang bersumber dari potongan daun lontar yang ditiup. Umumnya, pada puik puik ada dua bilah daun lontar, satu diantaranya jadi cadangan bila daun lontar yang lain rusak.
Karena puik-puik ini menggunaakan bahan dari daun lontar, meniup alat musik tradisional ini butuh ketrampilan spesial. jika kita meniup dengan sembarang, puik puik akan menghasilkan nada yang aneh bahkan bisa tidak berbunyi.
Suling
Jenis bahan suling. Suling terbuat dari berbagai macam bahan, seperti :
- Suling Bambu yang biasa kita jumpai
- Suling modern bagi para ahli biasanya terbuat dari bahan perak, emas atau campuran keduanya.
- Suling untuk pelajar biasanya terbuat dari bahan nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Demung
Pada satu set gamelan umumnya memiliki 2 demung, kedua-duanya mempunyai versi pelog dan sendro. nada yang dihasilkan oleh alat musik ini yaitu bernada oktaf rendah yang masuk dalam satu kesatuan dengan balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar.
Demung mempunyai wilahan yang ukuran lebih tipis tetapi lebih lebari dari pada wilahan saron, oleh karena itu nada yang dihasilkan oleh alat musik ini lebih rendah. Alat untuk menabuh demung biasanya terbuat dari bahan kayu, yang memiliki bentuk menyerupai seperti palu, ukuranya lebih besan dan berat daripada alat tabuh untuk saron.
Memainkan alat musik ini ada berbagai macam versi, ada yang biasa sesuai dengan nada imbal atau pun menabuh demung secara bergantian antara demung 1 dengan demung 2. Maka akan menghasilkan kompisisi nada yang bervariasi tetapi tetap mengikuti alur tertentu.
Nada yang dihasilkan oleh alat musik ini bergantung pada cepat atau lambatnya dan keras pelannya orang yang menabuhnya tergantung pada komando dari kendhang dan jenis kendhingnya.
Cara dalam menggunakan alat musik ini yaitu tangan kanan memukul wilahan atau lembaran logam dengan tabuh, kemudian tangan kiri memegang wilahan yang dipukul sebelumnya supaya menghilangkan dengungan yang masih ada dari pemukulan nada sebelumnya.
Karinding
Salah satu orang bertugas sebagai pengatur nada atau bisa juga sebagai pengatur ritme. Memainkan kariding ada 4 jenis yaitu gogondangan, iring-iringan, tonggeret dan rereogan.
Alat musik ini berfungsi sebagai alat pengusir hama di sawah. Getaran jarum kariding akan menghasilkan suara dan suara itu memiliki nada rendah (low decible). Suara kariding dihasilkan dari gesekan pegangan dan pada ujung jari yang ditepuk-tepukan.
Suara yang akan keluar umumnya terdengar seperti suara burung, jangkrik, belalalng, wereng dan lain-lain. Pada zaman sekarang yang dikenal dengan istilah nama yaitu ultrasonik.
0 komentar:
Posting Komentar